Minggu, 20 November 2011

Dissatisfaction + Strong Why = Get Launch Up To the Sky. :D

Bismiillaah hirrahmaan nirrahiim

Salam ‘alaikum warahmatullaah

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena dengan kasihNya lah, saya dapat tetap hidup, berpikir, dan beraksi tuk memberi manfaat yang berarti didunia ini. Kebahagiaan dan kesejahteraan pun semoga tercurah selalu kepada RASULULLAH MUHAMMAD SAW sebagai teladan hidup terbaik bagi umat manusia di muka bumi ini.

Tulisan ini ada karena ada home fun dari MMB (Madrasah Mujahid Bisnis) binaan Kiai RENDY SAPUTRA. J Disini, saya kan menceritakan pengalam kehidupan saya tuk berjuang menjadi seorang PENGUSAHA.

Keadaan dirumah begitu tentram dibalik hiruk pikuk kegiatan memasak yang dilakukan orang tua dan segenap anggota keluarga saya. Yaa, memang keluarga kami dari dulu bermata pencahariaan sebagai pedagang, tepatnya membuka rumah makan masakan padang. Menurut penuturan orang tua saya, mereka sudah mulai merantau dari tahun 70an ke pulau Jawa. Mereka sendiri berasal dari Padang Pariaman, sebuah daerah dataran rendah dekat dengan pesisiran di Sumatera Barat. Bagi orang Minang sendiri, merantau adalah suatu hal yang menantang, menguji diri dan talenta ditempat yang mereka sendiri belum tau seluk beluknya. Sesampainya di perantauan, orang tua saya belajar dan mencoba menyesuaikan diri dengan daerah barunya itu. Pada awalnya, mereka ikut tinggal bersama saudaranya di Subang. Dan beberapa tahun kemudian, setelah kelahiran kaka perempuan saya yang pertama, mereka memberanikan diri untuk membuka rumah makannya sendiri di Bandung. Sejak saat itulah, sejak tahun 1977, mereka memulai usaha mereka sendiri. Dari usaha inilah, saya dan kedua kaka perempuan saya dibesarkan. Dari usaha inilah kami diberi makan. Dari usaha ini pula lah, kami disekolahkan. (Puji dan syukur pada Allah atas ridho dan berkahnya di usaha ini).

Sekarang sudah tahun 2011. Saya hitung, sudah sekitar 34 tahun sejak orang tua saya mulai berusaha bekerja untuk kehidupan keluarganya. Waktu yang cukup lama memang dalam suatu usaha. Pada tahun ini, yang saya ketahui, mereka memasuki umur 50an akhir. Saat dimana seharusnya mereka beristirahat dari pekerjaannya. Saat dimana seharusnya mereka sudah tenang dalam mendirikan shalatnya. Saat dimana seharusnya mereka sudah sejahtera dalam menjalani ibadahnya. Namun, hmm, ada yang salah dihati saya. Ada yang menyesakkan hati saya. Ada apa Asril? Ada apa? Hal yang sangat menyesakkan hati saya adalah, disaat umur mereka telah memakan sedikit demi sedikit kesehatan dan kekuatannya, orangtua saya ini SAMPAI SEKARANG masih bekerja membanting tulang tuk usaha rumah makan ini. Tuk usaha yang menjadi jalan rezeki utama dari Allah bagi kami didunia ini. Usaha yang menjadi cara ikhtiar kami untuk menjalankan kewajiban duniawi kami. Ironis memang, di usia saya yang sudah mulai beranjak dewasa, saya masih belum mandiri dan masih bergantung pada hasil jerih payah orang tua saya. Seharusnya, sekarang lah saat yang tepat bagi saya tuk berbakti kepada orang tua dengan cara memenuhi kebutuhan hidup mereka.

29 september kemarin, saya berulang tahun yang ke20. 20 tahun sudah saya hidup didunia yang sementara ini. Di usia 20 tahun, mungkin RASULULLAH MUHAMMAD SAW telah menjadi pedagang yang handal, pemuda yang berakhlak baik, orang yang disegani dan dihormati di kalangan bangsa Quraisy saat itu. Namun, saya Asril Tanjung, sudah menjadi apa? Saya hanyalah seorang mahasiswa yang masih diasuh orang tua, masih butuh biaya-biaya yang masih dipenuhi orang tua. Namun mungkin karena kedewasaan saya yang mulai tumbuh, sedikit demi sedikit, sekarang saya mulai malu untuk mendapat uang jajan atau bekal dari orang tua. Saya berusaha keluar dari zona nyaman ini. Hidup saya sekarang haruslah sudah mulai merupakan tanggung jawab saya sendiri. Saya harus MANDIRI. Saya harus bisa berjuang tuk memenuhi kebutuhan saya sendiri. Karena kebutuhan saya sekarang pun sudah mulai meningkat jumlahnya. Saya butuh hal-hali yang membantu saya tuk mengembangkan diri. Saya harus keluar dari perasaan malas saya. Saya harus rajin, disiplin, rajin, disiplin dalam berkehidupan.

Mungkin selama ini saya masih sangat santai sekali berada di zona nyaman, sampai kapan hal itu akan terjadi ? saya tidak akan bisa berkembang jika saya terus menerus merasa betah di zona ini. Oleh karena itu, MULAI SAAT INI, saya berkomitmen untuk menghidupi diri saya sendiri. Saya sangat menghargai pemberian orang tua, karena saya tau, mereka masih sayang dan ingin memberikan yang terbaik untuk saya. Tapi saya memahami bahwa saya harus bisa keluar dari zona ini. Saya lah yang menjalani hidup saya, saya lah yang harus bertanggung jawab atas kehidupan saya sendiri. Saya akan merasa tidak nyaman jika saya belum bergerak dan bekerja tuk memenuhi kebutuhan saya.

JADI, apa yang harus saya perbuat tuk memenuhi kebutuhan saya ? Saya harus berBISNIS. Mengapa bisnis ? bisnis merupakan kegiatan dari sebuah sistem perdagangan / perniagaan. Pernah saya mendengar sebuah hadits bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah melalui jalan perniagaan. Bahkan dalam Al-Quran pun perniagaan / jual beli adalah cara halal yang dianjurkan tuk memperoleh rizki. Tentunya bisnis yang halal yang jauh dari larangan Allah, bisni yang jauh dari riba.

Sebelum mempunyai tekad yang kuat tuk berbisnis, di th.2009 selulus SMA, paradigma saya telah diubah oleh suatu sistem Network Marketing DBS (Duta Business School). Disini saya diajari untuk memiliki paradigma sukses daripada paradigma umum. Paradigma umum sendiri adalah cara pandang umum dari kebanyakan orang bahwa satu-satunya jalan untuk memperoleh uang adalah bekerja. Tuk memperoleh uang lebih banyak harus dengan cara bekerja lebih banyak. Beda dengan paradigma sukses. Di paradigma sukses ini, cara yang sangat baik dan cerdas untuk memperoleh uang adalah bekerja keras membuat sistem yang berjalan yang pada akhirnya sistem tersebut lah yang akan memberikan uang / penghasilan yang terus menerus mengalir pada kita tanpa kita sendiri ikut terjun dalam sistem tersebut.

Sayangnya, di network marketing ini bisa dikatakan saya gagal. Karena saya menyerah di tahap awal kegiatan saya ini. Namun, paradigma sukses tersebut telah menggelayuti otak saya. Saya tidak mau menjadi pegawai, saya tidak mau jadi employee, pikiran saya tidak memberi ijin untuk memikirkan cara untuk bekerja pada orang lain. Sampai pada th.2009 ini saya masuk kuliah di jurusan MANAJEMEN, UNIVERITAS PENDIDIKAN INDONESIA (UPI) . Saya mulai bertekad dan bercita-cita tuk menjadi PENGUSAHA.

Alhamdulillah disaat awal menjadi mahasiswa, saya diajak oleh sahabat saya bernama Irfan Firmansyah tuk memasuki sebuah Unit Kegiatan Mahasiswa. Saya dan dia pun masuk ke Himpunan PENGUSAHA MUDA Indonesia Perguruan Tinggi Universitas Pendidikan Indonesia (HIPMI PT UPI). Disini saya bertemu dengan teman-teman yang luar biasa. Teman-teman yang mempunyai cita-cita yang sama dengan saya yaitu menjadi pengusaha. Walau belum mempunyai usaha / bisnis sendiri, saya enjoy di himpunan ini. Disini lah saya mulai mempunyai niat tuk membuat usaha sendiri.

Namun berhubung di kampus, tanggung jawab saya di perkuliahan dan organisasi sangat penting, saya menjadi tidak berfokus pada impian saya tuk membuka usaha sendiri. Saya tidak menyalahkan kuliah dan organisasi, malah saya merasa beruntung dapat banyak pelajaran dan pengalaman disini. Kuliah di jurusan manajemen, beroganisasi di HIPMI PT UPI, benar-benar membuat saya siap dan berani terjun ke dunia bisnis. Mental saya sudah mental pengusaha. Saya sendiri sudah mempunyai konsep bisnis di bidang fashion berupa clothing company, saya sudah menyiapkannya diatas kertas, TAPI………..

Tapi saya belum ACTION berbisnis. Inilah strong why saya tuk mengikuti Madrasah Mujahid BIsnis (MMB) binaan Kiai Rendy Saputra ini. Telah lama saya menanti program seperti ini. Suatu pendidikan dan pembimbingan yang menantang dan memotivasi saya tuk segera ACTION BISNIS. Terima kasih sebanyak-banyaknya saya ucapkan tuk ALLAH SWT yg telah memberi hidayah dan petunjuknya kpd saya agar mengikuti kegiatan ini. Disinlah saya menyadari bahwa saya masih terlalu nyaman di zona nyaman, saya tidak akan berkembang jika terus berada di perasaan ini.

Oleh karena itu, saya akan segera MULAI BISNIS tuk kemandirian saya, tuk memenuhi kebutuhan hidup saya, tuk membahagiakan orang tua, tuk bisa menjadi orang yang bermanfaat di lingkungan dan masyarakat yang saya tempati, tuk bisa berbakti dan mengabdi pada agama saya, ISLAM. Saya berbisnis UNTUK MENDAPAT RIDHO ALLAH DI DUNIA DAN AKHIRAT.

Doakan saya selalu teman, semoga apa yang saya impikan dan rencanakan ini bisa TERREALISASI dan menjadi NYATA dimasa mendatang, Aamiin.

Keep our smile on J

Wassalam ‘alaikum warahmatullaah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar